Pameran Pendidikan Jepang 2013

Tanggal 27 Oktober 2013 lalu, walaupun belum tahu itu hari apa, saya sudah catat di ingatan dari tiga minggu yang sebelumnya. Sebisa mungkin saya ingin menyempatkan untuk datang ke suatu tempat di tanggal itu. Acaranya adalah pameran pendidikan Jepang yang diselenggarakan oleh JASSO dan hanya ada di dua kota besar di Indonesia, Surabaya dan Jakarta. Sebenarnya udah dari beberapa hari sebelum hari H ngajak beberapa teman namun apalah daya semuanya berhalangan dengan urusan masing-masing, maklum diantara mereka saya sendiri yang masih murni berstatus mahasiswa sarjana, huhu.

“Bro ikut nggak nih ? ke Pameran Pendidikan Jepang”,
“Kapan ?”
“Tanggal 27, hari Ahad/Minggu”
“Wah ada jobfair boi, wah lagi seret duit boi, wah wah dan wah yang lain”

Niat saya untuk berangkat sempat luntur gara-gara nggak ada temennya untuk ke TKP, huhu. Lokasi pamerannya ada di Balai Sidang, Jakarta Convention Center. Jujur saja, walaupun Jakarta deket dari Bogor tapi saya jarang banget sengaja main ke Jakarta. Tempat itu pun saya cuma sering denger aja. Pagi-pagi Ahad, sempat agak bimbang. Ini jadi nggak ya ? Sejauh ini teman-teman nggak ada yang bisa. Akhirnya, Bismillah berangkat ajalah. Di kosan juga belum tentu ada kerjaan yang bermanfaat. Sooo, Let’s Get Lost in Jakarta.
Berangkat dari Bogor sekitar pukul 9.30 dengan sedikit hiburan macet-macet ala Bogor dan ngetemnya angkot, sampai di stasiun Bogor kemudian langsung naik KRL ke Jakarta Kota dan naik Busway Jurusan Blok M turun di Halte Polda. Memang bukan jalur terdekat ke TKP, tapi tak apalah. Lebih aman dan pasti, lagipula hari ini sekalian nyoba Busway-nya orang Jakarta. Untung saja pas sampai di Halte Kota Busway, jurusan ke Blok M sudah buka. Awalnya sempat ditutup karena ada Lomba Maraton Jakarta. Alhamdulillah. 

Sekitar Pukul 13.00 saya baru sampai Balai Sidang JCC. Dengan penuh perjuangan dan tetesan keringat (haha lebay), akhirnya ketemu juga tulisan JASSO, JASSO, JASSO. Kirain di JCC dan sekitarnya cuma ada satu acara ini. Eh ternyata, malah acara ini yang susah dicari jejaknya. Sudah sampai di depan ruangan yang ada tulisan “Pameran Pendidikan Jepang 2013” malah sempat bingung nyari pintu masuk ke ruangan. Kok, tulisan acaranya bener tapi acaranya wisudaan sih. Hzzzz. Eh, usut punya usut, itu bener pintu masuk ke pameran tapi langsung belok kanan, acara pameranya di lantai bawah Ohooo. Dan, akhirnya tenang setelah liat tulisan ini.

100_5024Baru turun dari eskalator langsung disuruh registrasi dan dikasih satu tas plastik berisikan macam-macam dari JASSO. Wah saatnya beraksi !!. Ada banyak banget universitas Jepang yang punya boot di pameran ini. Universitas incaran saya : Universitas Kyoto, Universitas Osaka, Universitas Tohoku, Universitas Gifu, Universitas Hokkaido kalo lembaga pendidikan bahasa Jepangnya Nihonggo Center. Sayangnya Todai (Universitas Tokyo). Beberapa universitas itu saya incar karena saya sudah sempat cari tahu sedikit informasinya. Sebenarnya banyak banget universitas yang baru tahu di situ namanya, karena bukan Cuma universitas nasional, namun juga universitas lokal dan universitas swasta/private juga banyak ikut di pameran ini.
Apa yang pertama kali akan Anda tanyakan ketika mengunjungi boot univeristas yang Anda idam-idamkan ?. Kalo saya memulainya dengan satu pertanyaan : Is there any graduate school of life science this university ?. Mungkin sebagaian akan memulai dengan pertanyaan : “Is there any schollarship offered by this university ?”. Saya tidak menyarankan untuk memulai dengan pertanyaan itu. Kelihatan banget nyari beasiswanya soalnya, haha becanda. Soalnya gini, dari pengalaman yang saya tahu jangan fokus ke beasiswanya karena bisa jadi untuk jurusan tertentu jarang ditawarkan atau ditawarkan oleh kampus ecek ecek yang kualitasnya bisa jadi lebih bagus Universitas di Indonesia. Mulai dari fokus pada minat untuk melanjutkan dengan topik riset bla bla bla, incaran universitas bla bla bla, persyaratannya TOEFL-nya berapa, senseinya siapa, kemudian barulah mengejar beasiswa untuk mempermulusnya. Sebelum ke pameran ini hendaknya memang sudah punya tujuan yang jelas misalnya minat di bidang apa untuk master atau lebih bagus sudah menentukan universitas tertentu. Itu akan membantu banyak ketika mengunjungi pameran. Kita tidak perlu random masuk stand Universitas satu-satu dan menanyakan hal yang sama. Oke ?

100_5026100_5035
Bagaimana dengan beasiswa ? Ini pertanyaan yang cukup penting karena siapa yang tidak mau bersekolah di univeristas idaman dengan nol biaya alias gratis. Namun, agaknya ada bermacam-macam pengelolaan beasiswa di berbagai negara. Di Jepang, kebanyakan beasiswa tidak dikelola oleh Universitas penyelenggara pendidikan namun banyak dikelola oleh MEXT atau JASSO atau lembaga-lembaga pemberi beasiswa lain dari pemerintah lokal maupun perusahaan. Dari seorang alumni Univ. Tohoku juga di pameran tersebut diberitahu bahwa Sensei juga biasanya punya link beasiswa jadi bisa juga mendapatkan beasiswayang dicarikan/direkomendasikan oleh Sensei disana. Nah, jika memang ingin berjuang mendapatkan beasiswa setahu saya setiap tahunnya MEXT membuka lowongan sekitar 40 orang untuk mahasiswa Pascasarjana dengan biaya full ditanggung Pemerintah Jepang. Atau, ada juga beasiswa INPEX yang dikhususkan untuk program pascasarjana dari lulusan ilmu eksakta/MIPA sekitar 3 orang per tahun dengan biaya penuh. Salah satu yang paling bergengsi adalah beasiswa Ajinomoto ke Todai, setiap tahunnya hanya satu orang dari Indonesia. Wahh, Todai Todai Todai, teman saya orang Jepang aja bilang kampus ini “gila” dan isinya pun jelas “orang-orang gila” semua. Selain beasiswa tadi ada beberapa beasiswa lainnya tapi saya juga kurang tahu.
Di pameran ini saya ketemu banyak banget tampang anak IPB yang haus akan beasiswa dan berhasrat ke Jepang (nggak nyadar diri ya Dhil, hehe). Namun, selain itu banyak juga orang-orang tua yang sengaja datang untuk nyari info sekolah/universitas untuk anak mereka, umumnya yang mau masuk tingkat sarjana. Jangan salah lho, ternyata dosen IPB juga ikut jadi penjaga stand di universitas almamater masing-masing. Pas saya mampir ke stand Univ. Osaka dan Kyoto, Eh ternyata ada dosen IPB-nya. Ah, jadi malu, haha.

100_5050
Terakhir, kalau mau banyak dapet brosur dan souvernir ala ala mahasiswa gitu (seperangkat alat tulis, folder, tas jinjing, dan lainnya) usahakan datang di awal karena dijamin bakal dapet banyak hehe. Maaf kalo saya banyak sok tahu ya. Sekian.

 

Leave a Comment